~ Tuhanku, permudahkanlah segala urusanku. Limpahi daku dengan rahmat dan keredhaanMu. Berikanlah kekuatan untukku menempuh segala ujian daripadaMu melalui kesabaran yang tiada terbatas. Tetapkanlah imanku hanya pada jalanMU.. di dunia dan di akhirat.. amiin.. ~

Thursday, December 25, 2008

Bicara Qasih


**************************************************

"Tidak semua kegembiraan hari ini

meraih kebahagiaan hari esok

dan

tidak semua kepedihan semalam

menggamit kelukaan hari depan."

***************************************
**************************

Wednesday, December 24, 2008

Berbicara Tentang Hidup


Kata pujangga
hidup suatu hakikat
katanya..
hidup perlukan pengorbanan
tapi kata bijaksana
hidup suatu cabaran
ke arah realiti yang nyata.

Di sana pendita berhujah
hidup satu penentuan
menuju jalan yang kekal.

Dalam senyuman
seorang bapa berbicara
tentang pahit sebuah kehidupan
katanya..
hidup umpama hempedu
namun
di baliknya terhias setitis madu.

Dan di sini
seorang aku terdiam
dalam bicara sunyi
dingin bersama
dakapan si ibu tua.


Saturday, December 20, 2008

Sebuah Ceritera

Suatu petang..

Bila mata ini kubuka, terbentang di hadapanku.. pulau mimpi yang sering mengunjungi anganku. Dengan ombak yang memutih dan kilau buih-buihnya memukau asyik yang bukan sedikit.

Lalu aku memilih untuk kujelajahi pulau ini seperti dalam lenaku. Sapaan bayu bagai mengajak aku untuk terus membenamkan setiap langkahku ke arah pulau ini yang cukup mempesonakan. Aku jadi leka dengan sentuhan mata yang begitu mengujakan. Kehijauan yang mendamaikan. Tanpa fikir.. kuatur langkah ini satu demi satu...

Dan masa pun beredar..

Aku jadi begitu leka hingga tak kusedar rupanya telah terlalu jauh ku berjalan hingga tiba-tiba deru ombak bagai membisik sedar. Telah lama rupanya aku berkelana. Mengusik angan yang indah.. membelai mimpi tak sudah.

Seketika diri ini jadi begitu lelah.. dan rindu pun bertandang pada sedar yang nyata. Lalu hati berbisik.. aku harus kembali ke pantai itu.

Saat kaki ini kubenamkan kembali ke pantai itu setelah sekian lama.. dan bila kupalingkan semula wajahku ke pulau itu.. aku sedar.. hijaunya belum cukup untuk mengajak tenang. Pandangan mata ini belum cukup untuk menghias damai. Rupanya aku terlalu cepat menilai pada pandang pertama yang tersentuh di mata..

Perhitunganku..

Telah ku bawa laraku ke pulau ini satu ketika dulu. Kini kubawa ia kembali ke pulau mimpi ini tapi kali ini dalam lenaku yang jaga.

Dulunya.. beberapa kali aku hampir lemas sendiri di pantai itu yang bernama kehidupan. Ketika itu aku cuba mencari dan mengharapkan agar ada ranting-ranting ketabahan dan dahan-dahan kesabaran yang dibawa arus untuk ku berpaut. Setelah beberapa kali kutelan dan kuminum kemasinan air di pantai itu, akhirnya kutemui apa yang kucari selama ini.. mutiara kehidupan.

Dan di pulau mimpi ini aku miliki segala-galanya yang bernama ilusi. Tapi mutiara yang kugengggam kini tak mungkin lagi menjemput lena yang panjang hanya untuk merealitikan sebuah ilusi.. kerana di dalamnya tersimpan sebuah pengalaman yang disulami dengan jalur-jalur kematangan. Diwarnai dengan kasih sayang yang terlalu putih untuk dikotori. Terlalu sukar untuk dicari lagi warna sebegini dalam hidup hari ini...

Monday, December 15, 2008

Lakaran Kehidupan


Kata orang:
melakar hidup tak semudah
menarikan mata pena.

Lakaran hidup
berliku
bersilang
beronak
beranjau.

Adakala menagih
adakala menuntut
adakala memberi
adakala menerima.

Friday, December 12, 2008

Bening Fajar Idul Adha

sekian lama aku menjadi anak rantau yang berkelana di tempat orang tidak memungkinkan aku untuk melupai tempat mulanya aku mengenal dunia.. tempat di mana aku belajar memahami erti ikatan kekeluargaan juga kasih sayang yang sebenarnya terlalu aneh untuk ditafsirkan.

lalu.. setelah sekian lama berkelana mencari harga diri.. akhirnya dalam bening fajar idul adha.. aku kembali membawa seberkas ingatan.. aku kembali mencari cantuman-cantuman memori yang kian hilang. aku yang terlalu dingin untuk menumpahkan walau setitis air mata dulunya.. kini mutiara itu begitu senang bergenang di birai mata. atau telah terlalu murahkah nilai air mata itu kini? atau telah tewaskah seorang aku dalam perjalanan masa dan usia?

ku cuba hitung lewat hari semalam dan keterbatasan hari ini.. akhirnya aku menjadi lelah sendiri mencuba jalinkan perjalanan hidupku yang terlalu banyak onak dan duri. namun dalam keterbatasan itu kupanjatkan syukurku pada-Nya yang tidak pernah meninggalkan aku jauh daripada kasih sayang-Nya. rupanya aku tidak sendiri dalam mamai.. aku tidak bisu dalam kesenyapan.

biarpun banyak likunya yang harus kulalui untuk berada di tempatku sekarang.. aku akur dengan ketentuan-Nya. sesungguhnya kita cuma mampu merancang namun perancangan Allah lebih sempurna melebihi segala-galanya.

saat jemari ini membelek satu persatu potret yang pernah singgah dan menyentuh hidupku.. hati ini berbicara..

“Ya Allah.. sesungguhnya Engkau telah kurniakan mereka laluan yang amat mudah. namun aku bersyukur walaupun perjalanan hidupku tidak semudah mereka.”

Wednesday, December 10, 2008

Tinta Kata


********************************************

“Pengorbanan

tidak akan terhenti

selagi

hidup ini

belum ternoktah.”


******************************************

Simpati


Simpatiku pada alam
lenturnya kian membongkok
simpatiku pada hidup
mekarnya penuh berduri
namun simpatiku
pada simpati
lebih dari simpatiku
pada alam dan hidup
kerana simpati
yang kusimpatikan
cuma mampu menatap
dengan wajah kedukaan
sedangkan simpati itu
tetap terpasung
oleh suratan dan azali.


Thursday, December 4, 2008

KaSiH

"KASIH..
adalah cantuman segala rasa
yang menjadikan ia
sesempurna keinginan..."

Tuesday, December 2, 2008

Jalan Itu..

Kususuri jalan itu
jalan yang sama
yang telah kulalui sebelumnya
cuba kucari tiap derap sepatu
yang telah kutinggalkan semalam.

Jalan yang sama
saat semalam kususun langkah
di atas garis-garis luka
kini... yang tertinggal hanya bayangan
tanpa warna.

Jalan itu..
yang tidak indah pada pandangan mata
di kirinya onak kanannya sembilu
antara langkah yang kuatur
antaranya becak yang berona
tidak hitam tidak juga putih.

Jalan itu yang pernah kutelusuri
mengajarku agar lebih berhati-hati
mengajarku agar kembali mengingati
mengajarku agar tidak melupai
perjalanan yang pernah kulalui
tiap langkah yang pernah kutinggalkan
mengajarku untuk menoleh.. sesekali
agar tidak kubawa lumpur yang sama
saat kutinggalkan jalan itu
untuk kesekian kalinya...